Pengertian Narrative Text Fable: Kisah Moral dalam Narasi

Narrative text merupakan salah satu jenis teks yang sering ditemui dalam literatur, cerita rakyat, dan dongeng. Salah satu bentuk narrative text yang populer adalah fable, yang seringkali mengandung pesan moral dan pelajaran hidup. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam pengertian narrative text fable, strukturnya, serta contoh-contohnya.

Pengertian Narrative Text Fable

Fable atau fabel adalah jenis cerita yang biasanya menggunakan hewan sebagai tokoh utamanya. Cerita fabel seringkali mengandung ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui peristiwa yang dialami oleh tokoh-tokoh hewan dalam cerita tersebut.

Fable dapat ditemukan dalam berbagai budaya dan tradisi sastra di seluruh dunia. Meskipun karakter hewan sering digunakan, fable juga dapat mengambil bentuk tokoh-tokoh mitologis atau objek non-hidup yang bersifat personifikasi, seperti pohon, batu, atau benda-benda lainnya.

Struktur Narrative Text Fable

Struktur narrative text fable umumnya terdiri dari beberapa bagian yang mencakup:

  1. Orientasi: Bagian awal cerita yang memperkenalkan latar belakang dan tokoh-tokoh utama. Biasanya, orientasi dalam fable fokus pada pengenalan karakter hewan atau objek yang akan menjadi tokoh cerita.
  2. Komplikasi: Bagian ini merupakan inti cerita di mana masalah atau konflik muncul. Tokoh-tokoh dalam cerita mengalami peristiwa yang menantang dan memicu perkembangan cerita menuju penyelesaian.
  3. Resolusi: Bagian penyelesaian di mana masalah atau konflik dalam cerita diselesaikan. Resolusi dalam fable seringkali mengandung pesan moral atau pelajaran yang ingin disampaikan kepada pembaca.
  4. Re-orientasi: Bagian akhir cerita yang memberikan kesimpulan atau pembelajaran dari cerita tersebut. Re-orientasi juga bisa mencakup penjelasan tentang pesan moral secara eksplisit.

Contoh Narrative Text Fable

Berikut adalah contoh cerita fabel yang terkenal, “The Tortoise and the Hare” (Kura-Kura dan Kelinci):

Pada suatu hari, ada seorang kelinci yang sombong karena merasa dirinya sangat cepat. Dia sering mengejek kura-kura yang lambat bergerak. Karena merasa terhina, kura-kura menantang kelinci untuk perlombaan.

Lomba pun dimulai, kelinci langsung memimpin dengan jarak yang jauh. Namun, kelinci yang sombong itu merasa terlalu percaya diri sehingga dia memutuskan untuk istirahat sejenak di tengah jalan. Sementara itu, kura-kura terus berjalan dengan tekun tanpa henti.

Akhirnya, kura-kura berhasil mencapai garis finish terlebih dahulu meskipun dengan kecepatan yang lambat. Kelinci yang terlalu congkak harus menerima kekalahan karena sikap sombong dan kurangnya konsistensi.

Dari cerita ini, kita belajar bahwa ketekunan dan konsistensi lebih penting daripada kecepatan semata. Pesan moralnya adalah jangan meremehkan orang lain dan jangan terlalu percaya diri karena bisa menyebabkan kekalahan.

Kesimpulan

Narrative text fable merupakan jenis cerita yang menggunakan tokoh-tokoh hewan atau objek non-hidup sebagai pelaku cerita. Cerita fabel seringkali mengandung pesan moral atau pelajaran yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui peristiwa yang dialami oleh tokoh-tokoh tersebut. Dengan memahami pengertian dan struktur narrative text fable, kita dapat menghargai nilai-nilai moral yang terkandung dalam cerita-cerita fabel tersebut.